Memahami   Efek Ketergantungan Narkoba 
Ketergantungan   Narkoba merupakan suatu penyakit kompleks yang ditandai oleh adanya keinginan   kuat untuk selalu memakai obat (craving) meskipun disadari akan berbahaya dan   dapat mengancam kehidupannya. Penyakit ini bersifat menahun dan sering kambuh   walaupun ada periode abstinensia untuk waktu yang cukup lama. 
Namun   demikian, disamping efek-efek jangka lama yang mungkin timbul perlahan-lahan,   pengguna narkoba juga sangat mungkin mengalami keadaan darurat yang membutuhkan   pertolongan segera, antara lain overdosis dan sakaw. 
Overdosis   
Obat-obatan   yang sering dipakai untuk mabuk mempunyai efek pada kerja otak. Karena otak   mengendalikan bagian lain dan fungsi dari tubuh - seperti paru-paru yang membuat   oksigen tidak beredar ke darah, ginjal dan hati yang menetralkan racun dari   tubuh, dan jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh-menggunakan drugs dapat   mempengaruhi satu atau lebih dari aktivitas fungsi tubuh yang penting ini, untuk   membuat seseorang mabuk. 
Tubuh   seseorang biasanya dapat menyesuaikan dengan perubahan ini, tetapi jumlah/kadar   obat yang dipakai terlampau banyak, perubahannya bisa melebihi kemampuan tubuh   dalam menyesuaikannya diri dan menimbulkan efek samping yang seringkali   berbahaya. 
Beberapa efek   samping yang terjadi dari pemakaian drugs yang berlebihan adalah serius, tetapi   tidak dirasakan secara langsung. Hati dan ginjal dapat rusak karena pemakaian   drugs ini membuat organ-organ akan bekerja lebih keras. 
Dan untuk   menghilangkan efek dan kerusakan dari drugs tersebut membutuhkan waktu   bertahun-tahun. Tetapi jika otak terlalu banyak memperoleh obat-obatan dalam   waktu yang relatif singkat, efek samping yang muncul dapat sangat berbahaya   seperti hilangnya kesadaran, berhentinya pernafasan, gagal jantung, serangan   jantung-termasuk tentunya, kematian. Inilah yang disebut overdosis dari   obat-obatan. 
Overdosis   sangat serius tetapi tidak perlu berakhir fatal jika ditangani dengan cepat dan   tepat. Siapa saja yang memakai drugs bisa overdosis, orang yang baru pertama   kali menggunakan sampai orang yang telah bertahun-tahun menggunakan obat.
Sakaw
Ketergantungan fisik merupakan suatu fenomena alami bila seseorang menggunakan suatu obat (biasanya golongan opioid seperti morfin dll) dalam dosis yang cukup besar dan berjangka lama. Sel-sel tubuh yang terpajan obat akan beradaptasi sehingga terdapat suatu keseimbangan biologis yang baru.
Penghentian   penggunaan opioid secara tiba-tiba pada seseorang yang sudah bergantung pada   opioid dalam jangka lama akan menimbulkan reaksi putus obat dengan   gejala-gejala: 
Tingkat  
 |       
Gejala  
 | 
Tingkat 0  
 |       
craving, ansietas    
 | 
Tingkat I  
 |       
menguap, lakrimasi,         rinorea, berkeringat  
 | 
Tingkat II  
 |       
midriasis, piloereksi,         anoreksia, tremor, panas dingin  
 | 
Tingkat III  
 |       
peningkatan keluhan dan         gejala, suhu meningkat, tekanan darah dan nadi meningkat, napas cepat dan         dalam, ejakulasi/orgasme spontan  
 | 
Gejala putus obat ini merupakan pengalaman yang sangat tidak mengenakkan walaupun tidak mematikan. Reaksi gejala putus obat berlangsung sekitar 5-10 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar