Penyalahgunaan   Obat 
Penggunaan   obat-obatan disebut penyalahgunaan untuk obat. keperluan Suatu selain jenis obat   pengobatan semestinya digunakan secara tepat bilamana diperoleh dengan resep   untuk dan digunakan sesuai rekomendasi dan tujuan pengobatan. Selain itu,   disebut penyalahgunaan obat. Menurut WHO penyalahgunaan obat adalah penggunaan   obat secara berlebihan untuk tujuan lain selain untuk penyembuhan. Semua jenis   obat pada dasarnya memiliki potensi untuk disalahgunakan dan setiap obat   memiliki potensi berbahaya jika disalahgunakan. Penggunaan obat secara ilegal   juga termasuk kategori penyalahgunaan obat. Menggunakan obat antibiotik yang   diresepkan untuk orang lain merupakan salah satu bentuk penggunaan obat yang   salah atau digunakan untuk tujuan lain. 
1. Psikotropika
Obat   psychoactive adalah obat yang efeknya mengubah pikiran dan perilaku dan dapat   menimbulkan ketergantungan obat. Obat psikotropika atau psikoaktif adalah   senyawa atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat   atau berkhasiat psikoaktif. Obat yang berkhasiat psikoaktif adalah obat yang   dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan   menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi   (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat   menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para   pemakainya. Obat-obatan psikotropika merupakan salah satu golongan obat yang   sering disalahgunakan karena sulit mencari Narkotika dan mahal harganya.   Penggunaan psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain   seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.
1. Ecstasi
Ecstasi (Xtc) adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Senyawa ecstasi atau dalam bahasa kimia memiliki rumus kimia sebagai berikut 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). Tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Sejak saat itu senyawa MDMA lebih sering digunakan para ahli jiwa. Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa.
Gambar 17.4. Tablet ecstasi (Xtc)
Cara kerja pil Xtc
Ecstasi mulai bereaksi 20 sampai 60 menit setelah diminum dengan efek maksimum selama satu 1 jam.
      Efek yang ditimbulkan 
1. Ecstasi akan menyebabkan pengaruh pada tubuh pengguna untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh (hiperaktif).
2. Seluruh tubuh akan terasa melayang.
3. Terkadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku.
4. Pupil mata melebar.
5. Kadang juga timbul rasa mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan.
6. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar).
7. Kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama sehingga mulut terasa kering dan rasa haus yang berlebihan.
8. Diare.
9. Sakit kepala dan pusing,
10. Menggigil yang tidak terkontrol,
11. Detak jantung yang cepat dan lebih kuat.
12. Gelisah/tidak bisa diam
13. Pucat & keringat
14. Mood berubah.
15. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang.
16. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.
      Akibat jangka panjang 
Penggunaan pil Xtc secara terus-menerus dapat mengakibatkan timbulnya:
1. Kecanduan.
2. Syaraf otak terganggu.
3. Gangguan hati, tulang, dan gigi keropos.
4. Beberapa pemakai ecstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat.
5. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ecstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian.
Gejala Putus Obat
      Gejala putus obat dimulai dalam 6 (enam) sampai 8 (delapan) jam setelah   dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode 1 (satu) sampai 2 (dua) minggu   pemakaian secara terus-menerus atau pemberian antagonis narkotik. Sindroma putus   obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang   selama 7 (tuju) sampai 10 (sepuluh) hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala   mungkin menetap selama 6 (enam) bulan atau lebih lama. Gejala putus obat dari   ketergantungan ecstasi adalah: 
1. Kram otot parah dan nyeri tulang.
2. Diare berat.
3. Kram perut.
4. Rinorea lakrimasi piloereksi
5. Menguap
6. Demam
7. Dilatasi pupil
8. Hipertensi.
9. Takikardia.
10. Disregulasi temperatur, termasuk hipotermia dan hipertermia.
11. Seseorang dengan ketergantungan ecstasi jarang meninggal akibat putus ecstasi, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.
12. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi suhu tubuh, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus ecstasi adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
1. Kram otot parah dan nyeri tulang.
2. Diare berat.
3. Kram perut.
4. Rinorea lakrimasi piloereksi
5. Menguap
6. Demam
7. Dilatasi pupil
8. Hipertensi.
9. Takikardia.
10. Disregulasi temperatur, termasuk hipotermia dan hipertermia.
11. Seseorang dengan ketergantungan ecstasi jarang meninggal akibat putus ecstasi, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.
12. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi suhu tubuh, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus ecstasi adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
2. Yaba
Yaba itu   sejenis ecstasi dengan harga sedikit murah. Ukuran dan bentuk Yaba itu memang   tak jauh berbeda dengan ecstasi. Yaba berbentuk tablet, ukurannya tak lebih   besar dari penghapus di ujung pensil. 
Layaknya   ecstasi, tablet ini juga berwarna-warni, seperti merah, orange, dan hijau.   Uniknya ia memiliki rasa seperti permen, misalnya rasa anggur, jeruk atau   vanila. Belum lagi Indonesia mampu menghentikan peredaran narkoba yang mengancam   masa depan generasi muda, kini muncul lagi sebuah ancaman baru yang juga   membutuhkan perhatian serius yaitu Yaba. Namanya memang terdengar asing bagi   telinga kita, namun percayalah bahwa Yaba tak semanis yang kita bayangkan. 
Gambar 17.2. Tablet Yaba, efeknya hampir sama dengan pil Xtc   
Di permukaan tablet obat tersebut terdapat logo R atau WY. Yaba merupakan jenis obat terlarang yang dikonsumsi dengan cara diminum. Namun, ada pula orang yang menggunakannya lewat jarum suntik. Bagi pengguna Yaba dengan cara suntik terancam pula terkena HIV (human immunodeficiency virus), hepatitis B dan C, serta virus-virus lain yang terbawa lewat darah.
Yaba alias   crazy medicine merupakan kombinasi dari methamphetamine (sejenis stimulan yang   kuat dan bersifat adiktif) dan kafein. Obat terlarang ini diproduksi di wilayah   segitiga emas peredaran narkoba yaitu perbatasan Thailand, Laos, dan Burma. 
Yaba sangat   berbahaya, sebab pemakainya akan mengalami risiko yang sama seperti para   pengguna berbagai bentuk methamphetamine. Pemakainya akan mengalami halusinasi   dan mampu bertahan melek seharian. Dan Yaba berisiko besar mengantarkan   pemakaianya pada kematian. 
Efek pemakaian
Efek pemakaian
Pemakaian Yaba   secara terus-menerus dapat menimbulkan efek berikut: 
- Detak jantung bertambah cepat.
- Tekanan darah si pemakai juga akan menjadi lebih tinggi sehingga dapat merusak pembuluh darah kecil di otak pemakainya. Jika hal itu sudah terjadi, maka pemakai Yaba dapat terkena serangan stroke.
- Penggunaan kronis obat terlarang jenis baru ini bisa membuat radang pada saluran darah di jantung.
- Penggunaan obat yang berlebihan alias overdosis dapat menyebabkan suhu tubuh naik dan kematian.
- Sementara secara psikologis, pengguna Yaba akan mengalami fase perubahan perilaku. Pemakainya akan berubah menjadi kasar, paranoia (takut berlebihan), resah, bingung, dan insomnia atau susah tidur.
- Detak jantung bertambah cepat.
- Tekanan darah si pemakai juga akan menjadi lebih tinggi sehingga dapat merusak pembuluh darah kecil di otak pemakainya. Jika hal itu sudah terjadi, maka pemakai Yaba dapat terkena serangan stroke.
- Penggunaan kronis obat terlarang jenis baru ini bisa membuat radang pada saluran darah di jantung.
- Penggunaan obat yang berlebihan alias overdosis dapat menyebabkan suhu tubuh naik dan kematian.
- Sementara secara psikologis, pengguna Yaba akan mengalami fase perubahan perilaku. Pemakainya akan berubah menjadi kasar, paranoia (takut berlebihan), resah, bingung, dan insomnia atau susah tidur.
Setiap tahunnya, tak kurang dari 400 juta pil yaba diselundupkan dari wilayah segitiga emas itu untuk diedarkan ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, yaba sangat popular di kalangan komunitas orang Asia, terutama di California Utara dan Los Angeles. Mereka menggunakan yaba pada acara pesta.
Gambar 17.5. Jenis-jenis ekstasi yang dikemas dalam bentuk   tablet 
Akibat penyalahgunaan psikotropika
      Berbagai efek yang ditimbulkan dari akibat penyalahgunaan obat psikotropika   adalah: 
1. Overdosis atau disingkat OD adalah suatu kondisi kelebihan takaran obat yang menyebabkan koma, shock, atau kematian.
2. Penyalahguna obat biasanya menunjukkan beberapa bentuk kelainan mental.
1. Overdosis atau disingkat OD adalah suatu kondisi kelebihan takaran obat yang menyebabkan koma, shock, atau kematian.
2. Penyalahguna obat biasanya menunjukkan beberapa bentuk kelainan mental.
      Efek farmakologi dari ecstasi tidak hanya bersifat stimulant tapi juga mempunyai   sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalankhayalan nikmat dan menyenangkan,   secara rincinya adalah: 
1. Meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Meningkatkan kewaspadaan.
3. Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu.
4. Menimbulkan khayalan yang menyenangkan.
5. Menurunkan emosi.
1. Meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Meningkatkan kewaspadaan.
3. Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu.
4. Menimbulkan khayalan yang menyenangkan.
5. Menurunkan emosi.
      Efek samping yang berlebihan adalah: 
1. Muntah dan mual.
2. Gelisah.
3. Sakit kepala.
4. Nafsu makan berkurang.
5. Denyut jantung berkurang.
6. Timbul khayalan yang menakutkan.
7. Kejang-kejang.
1. Muntah dan mual.
2. Gelisah.
3. Sakit kepala.
4. Nafsu makan berkurang.
5. Denyut jantung berkurang.
6. Timbul khayalan yang menakutkan.
7. Kejang-kejang.
      Efek Ecstasy terhadap organ tubuh antara lain: 
1. Dapat menimbulkan gangguan pada otak, jantung, ginjal, hati, kulit dan kemaluan.
1. Dapat menimbulkan gangguan pada otak, jantung, ginjal, hati, kulit dan kemaluan.
      Efek-efek lainnya: setelah pengaruh ecstasy habis berapa jam atau beberapa hari,   maka pengguna akan mengalami: 
1. Tidur berlama-lama dalam gelap.
2. Depresi.
3. Apatis.
4. Kematian karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan pada otak.
5. Ketergantungan psikis bilamana seseorang sangat tergantung pada obat-obatan tertentu yang pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Mereka selanjutnya memiliki rasa ingin yang tinggi untuk selalu menggunakan obat-obatan tersebut dengan maksud untuk memenuhi rasa kesenangan atau lari dari suatu permasalahan.
1. Tidur berlama-lama dalam gelap.
2. Depresi.
3. Apatis.
4. Kematian karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan pada otak.
5. Ketergantungan psikis bilamana seseorang sangat tergantung pada obat-obatan tertentu yang pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Mereka selanjutnya memiliki rasa ingin yang tinggi untuk selalu menggunakan obat-obatan tersebut dengan maksud untuk memenuhi rasa kesenangan atau lari dari suatu permasalahan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar